Asupan protein yang memadai saat sarapan akan mengurangi rasa lapar pada siang hari. Alhasil, Anda tidak terangsang untuk makan dalam jumlah banyak. Riset menunjukkan, berkat asupan protein yang cukup di pagi hari, total asupan kalori harian Anda akan cenderung lebih sedikit dari biasanya. Pengurangan itu mencapai 267 kalori.
Semua jenis makanan dengan kandungan protein tinggi dan rendah lemak yang disajikan dengan direbus, dikukus atau dibakar. Contohnya adalah: daging sapi has dalam/tenderloin/top sirloin yang rendah lemak (lean meat), dada ayam tanpa kulit, dada kalkun tanpa kulit, ikan salmon, tuna, sardin, mackerel, putih telur, tahu dan tempe, keju cottage rendah lemak, yoghurt rendah lemak, susu kedelai. Itu semua makanan favorit para pecinta fitnes.
2. Jauhkan makanan favorit.
Namanya juga makanan favorit, sudah barang pasti kita akan suka dan kerap menikmatinya. Agar tak sampai kebablasan saat menikmatinya, jauhkan makanan favorit itu dari jangkauan tangan Anda. Apa yang dilakukan Brian Wansink PhD, psikolog sekaligus pemerhati makanan dari Cornell University, mungkin bisa dicontoh. Ia menyimpan minuman soda kesukaannya di almari pendingin yang ada di ruang bawah tanah. "Biasanya saya malas untuk mengambil ke bawah. Jadi, saya minum saja air putih di dapur."
3. Tidurlah yang cukup.
Orang yang tidur kurang dari delapan jam akan mengalami fluktuasi hormonal. Menurut para ahli, nafsu makan seseorang cenderung meningkat ketika hormon-hormon di dalam tubuh berfluktuasi.
4. Lapar datang, hirup aroma favorit
Penelitian menunjukkan, reaksi otak terhadap lemak di mulut sama dengan reaksi otak ketika hidung mencium aroma yang menarik. Karena itu, jika perut Anda meronta minta diisi, cobalah tak langsung menuruti. Siasati dengan menghirup aroma favorit. Maka, rasa lapar pun terlupa.
5. Sajikan secukupnya
Tahukah Anda, makin banyak makanan yang tersaji di meja makan, makin banyak pula makanan yang Anda santap. Karena itu, usahakan untuk menyajikan makanan secukupnya saja. Saat di restoran dan Anda memesan makanan cukup banyak misalnya, jangan segan meminta pelayan untuk membungkus (untuk dibawa pulang) sebagian makanan itu. Sesampai di rumah, simpan makanan itu dalam kulkas dan Anda bisa menyantapnya esok hari.
6. Makanlah di tempat terang
Bersantap di kafe atau restoran? Pilihlah tempat yang terang. Di tempat yang terang, seseorang akan cenderung makan lebih sedikit dibanding ketika makan di tempat temaram. Karena di tempat terang, Anda akan lebih sadar diri, bahkan cenderung khawatir kalau ada orang lain memperhatikan apa yang sedang kita makan.
7. Asyik mengobrol.
Saat makan bersama teman-teman, kerap kali obrolan seru terjadi. Ternyata, mengobrol bisa membuat Anda kehilangan waktu untuk makan dalam jumlah banyak. Gara-gara asyik ngobrol, bisa jadi makanan di piring Anda masih tersisa, sementara teman Anda sudah selesai makan. Kalau begini, mesti bagaimana? Kalau teman-teman sudah selesai makan, Anda pun sebaiknya segera menyudahi acara makan.
8. Gunakan wadah
Suka ngemil? Kalau begitu, siapkan selalu wadah atau piring kecil untuk camilan Anda. Dengan wadah itu, Anda biasanya akan segera berhenti ketika camilan di wadah tersebut habis. Acara ngemil pun lebih terkendali.
9. Awali dengan sup.
Awali makan siang dengan sup sayuran sekitar 130 kalori. Dengan cara ini, Anda tidak terangsang untuk makan dalam jumlah banyak, sebab perut Anda telah 'diganjal' lebih dulu oleh sup.
10. Kurangi pilihan makanan.
Paket makanan dengan beragam variasi rasa seperti biskuit, permen, cokelat, dan lain-lain, cenderung merangsang seseorang untuk mencicipi semuanya. Dampaknya, asupan kalori meningkat tanpa Anda sadari. Ternyata, banyak pilihan tak selalu baik, terutama untuk Anda yang ingin mengendalikan nafsu makan.