"Saya sudah meminta maaf berkali-kali (kepada FIFA agar tak dijatuhkan sanksi kepada Indonesia). Jadi sanksi tidak ada asalkan semuanya selesai sebelum 30 Juni," kata Agum Gumelar
Lebih lanjut, dalam wawancara tersebut Agum mengungkapkan dirinya bertemu dengan presiden FIFA hampir selama satu jam. "Saat itu saya ungkapkan apa yang terjadi di Indonesia dan muncullah resolusi seperti itu dari FIFA," kata Agum.
Pernyataan Agum ini berbeda dengan hasil yang diungkapkan delegasi Gerakan Reformasi Sepakbola Nasional Indonesia (GRSNI), Farid Rahman. Usai bertemu dengan Sekjen FIFA, Jerome Valcke, Farid menyatakan bahwa FIFA memang tidak berencana untuk menjatuhkan sanksi pada Indonesia dalam Kongres FIFA yang bakal dihelat 1 Juni mendatang. Pernyataan Farid ini sesuai dengan agenda Kongres FIFA yang bisa diunduh di situs resmi otoritas tertinggi sepak bola dunia itu. Sesuai agenda, Kongres hanya akan membahas sanksi terhadap Bosnia Herzegovina dan Brunei Darussalam.