10 Hal yang Tak Kita Ketahui dari Lagu Kebangsaan


Olimpiade 2012 nyaris menampakkan diri pada lengkung langit London, Inggris. Dimulai pada tanggal 27 Juli, festival olahraga akbar dua tahunan yang akan menyertakan lebih dari 200 negara itu akan berakhir pada tanggal 12 Agustus.

Namun, pergelaran ini tak melulu menyangkut kontes berujung peluh. Ada segi khusus yang membuat kebesaran kompetisi semakin menggema. Unsur itu adalah, tiada lain, musik, yang mengambil bentuk lagu kebangsaan. Begitulah, kadang nada-nada dari suatu himne kebangsaan mampu menumbuhkan keharuan pendengarnya. Apalagi jika ia diperdengarkan pada sebuah gelanggang megah berisi ribuan penonton ketika menyambut kemenangan.

Demi menyukseskan rencana itu, panitia Olimpiade 2012 menyerahkan tanggung jawab kepada ansambel musik berwibawa, London Philharmonic Orchestra, untuk merekam lagu kebangsaan dari kira-kira 205 negara peserta. Rekaman akan diperdengarkan pada saat pengalungan medali serta upacara pembukaan. Laman The Telegraph mencatat bahwa 36 musisi terlibat dalam lebih dari 50 jam waktu perekaman selama satu minggu. Dan pekerjaan yang membutuhkan ketahanan-diri itu baru saja selesai.

Dari upaya itu, The Telegraph berhasil mencungkilkan beberapa fakta menarik dari beberapa lagu kebangsaan yang direkam. Contohnya, pertanyaan pada lagu nasional Kongo: “Jika kita mesti mati/apakah hal itu sungguh berarti?”
Berikut 10 hal yang tak kita ketahui dari lagu kebangsaan:
1. Lagu kebangsaan Inggris “God Save the King” dianggap bertalian dengan Henry Carey, seorang komposer dari pertengahan awal abad ke-18. Banyak orang menganggap bahwa karya itu dikerjakan oleh George Frideric Handel, Henry Purcell atau bahkan Jean-Baptiste de Lully.
2. Sedikit sekali gubahan yang ditulis oleh komposer ternama. Charles-François Gounod menciptakan lagu kebangsaan Vatikan; penyair Rabindranath Tagore menciptakan lagu nasional India serta Bangladesh; Franz Joseph Haydn menyiapkan komposisi bagi lagu kebangsaan Jerman.
3. Lagu kebangsaan Jerman dilarang selepas tahun 1945 karena menyimpan lirik “Deutschland über alles” (Jerman di atas segalanya), merujuk kepada persatuan nasional yang membawahkan loyalitas lokal. Kini, lagu itu menjadi lagu kebangsaan Jerman bersatu. Namun, yang dipakai hanyalah stanza ketiga.
4. Yunani merupakan negara yang memiliki lagu kebangsaan terpanjang di dunia. Dengan syair yang ditulis oleh penyair Dionysios Solomos, komposisi itu memiliki 158 stanza.
5. Kolombia, Senegal, Belgia dan Ekuador memiliki lagu kebangsaan dengan lirik yang ditulis oleh perdana menteri atau presiden.
6. Lagu kebangsaan Jepang tercatat punya lirik paling tua, yang ditulis oleh seorang pengarang anonim dari abad ke-9.
7. Beberapa lagu kebangsaan dari Timur Tengah tak mengandung kata-kata. Lagu kebangsaan Qatar adalah yang tersingkat dengan 32 detik. Namun, kini lagu itu telah dikembangkan.
8. Lagu kebangsaan Kongo bertanya, “Jika kita mesti mati/apakah hal itu sungguh berarti?” Sementara itu, baris pembuka lagu kebangsaan Ukraina: “Ukraina belum binasa.”
9. Komposer lagu kebangsaan Kosta Rika, Manuel Maria Gutierrez, dihempaskan ke dalam penjara pada tahun 1853 dan dilepaskan setelah ia menemukan langgam yang lebih pantas.
10. Spanyol jadi salah satu negara dengan lagu kebangsaan yang tak memasukkan kata-kata. Pada tahun 2007, pernah ada sayembara menulis syair bagi lagu itu.