KTT ASEAN 2011 diwarnai aksi protes wartawan menyusul kacaunya proses registrasi dan pengambilan id card. Selaku panitia penyelenggara, Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring pun menjadi sasaran kekecewaan para pencari berita.
“Pendaftaran rekan media sudah berlangsung sejak dua pekan. Mohon maaf bagi wartawan yang tidak memiliki kartu yang dilengkapi dengan hologram tidak akan masuk,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, di media center KTT ASEAN di JCC, Jakarta, Kamis (5/5/2011).
Sebagai panitia penyelenggara, Kementerian Komunikas dan Informasi sudah sepatutnya memfasilitasi dan bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan pertemuan internasional ini. Tifatul beralasan, faktor keamananlah yang membuat pengamanan KTT ASEAN ini berjalan ketat.
“Sampai ini sudah teregister 586 wartawan dan 488 yang sudah mendapatkan kartu. Isu keamanan terakhir mencuat kembali, Wapres memperingatkan acara ini bersifat internasional,” lanjutnya.
Menurutnya yang menerima pendaftaran wartawan dilakukan oleh Kominfo, namun pengeluaran kartu tanda pengenal menjadi tanggung jawab Kementerian Luar Negeri dan paspampres.
Seorang wartawan juga memprotes Tifatul bahwa dirinya harus mengambil id cardnya dengan surat kuasa, padahal id card yang diambilnya itu adalah miliknya sendiri dan sudah diverifikasi. Atas masalah ini, Tifatul pun kembali meminta maaf.
* malu2in indonesia di mata international aja, masa kerja nyiapin ID card wartawan aja begini
malah ane baca di salah 1 koran nasional, katanya si tif ini mensalahkan mensesneg sudi silalahi karena wartawan dalam dan luar negeri ditempatkan di tenda di luar gedung, dan sialnya lagi tuh tenda bocor !!!
padahal jelas2 panitia pelaksana yang berhubungan dengan wartawan menjadi tanggung jawab dari kementrian menkominfo !!!
“Pendaftaran rekan media sudah berlangsung sejak dua pekan. Mohon maaf bagi wartawan yang tidak memiliki kartu yang dilengkapi dengan hologram tidak akan masuk,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, di media center KTT ASEAN di JCC, Jakarta, Kamis (5/5/2011).
Sebagai panitia penyelenggara, Kementerian Komunikas dan Informasi sudah sepatutnya memfasilitasi dan bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan pertemuan internasional ini. Tifatul beralasan, faktor keamananlah yang membuat pengamanan KTT ASEAN ini berjalan ketat.
“Sampai ini sudah teregister 586 wartawan dan 488 yang sudah mendapatkan kartu. Isu keamanan terakhir mencuat kembali, Wapres memperingatkan acara ini bersifat internasional,” lanjutnya.
Menurutnya yang menerima pendaftaran wartawan dilakukan oleh Kominfo, namun pengeluaran kartu tanda pengenal menjadi tanggung jawab Kementerian Luar Negeri dan paspampres.
Seorang wartawan juga memprotes Tifatul bahwa dirinya harus mengambil id cardnya dengan surat kuasa, padahal id card yang diambilnya itu adalah miliknya sendiri dan sudah diverifikasi. Atas masalah ini, Tifatul pun kembali meminta maaf.
* malu2in indonesia di mata international aja, masa kerja nyiapin ID card wartawan aja begini
malah ane baca di salah 1 koran nasional, katanya si tif ini mensalahkan mensesneg sudi silalahi karena wartawan dalam dan luar negeri ditempatkan di tenda di luar gedung, dan sialnya lagi tuh tenda bocor !!!
padahal jelas2 panitia pelaksana yang berhubungan dengan wartawan menjadi tanggung jawab dari kementrian menkominfo !!!