KBRN, Kaimana : Pesawat Merpati jenis MA 60 Sabtu (7/5) siang, jatuh kelaut dekat Bandara Utarung Kaimana, Papua Barat, menewaskan seluruh penumpang pesawat yang berjumlah 27 orang termasuk Pilot dan Co-Pilot.
Pesawat Merpati tersebut jatuh sekitar pukul 14.00 WIT. Reporter RRI Yonas Tuhuleru, yang berada dilokasi kejadian mendapatkan informasi bahwa sebelum jatuh, pesawat Merpati MA-60 yang akan melakukan pendaratan di Bandara Utarung Kaimana sempat berputar-putar diatas bandara kemudian berbelok Kekiri dan tiba-tiba terjatuh kelaut.
Dugaan sementara pesawat jatuh akibat cuaca buruk karena saat pesawat tersebut akan mendarat di sekitar bandara dalam kondisi hujan deras. Saat ini masih dilakukan penyisiran oleh tim SAR dan proses evakuasi masih terus berlangsung (Yonas T/Sgd/WDA)
VIVAnews - Kepolisian Daerah Papua melansir 22 nama yang menjadi penumpang dalam pesawat nahas jenis MA-60 milik Merpati yang jatuh di laut dekat Bandara Kaimana, Papua Barat, siang tadi.
Jatuhnya pesawat buatan China itu telah menewaskan 15 orang penumpang. Pesawat nahas itu mengangkut 25 penumpang yang terdiri dari 18 penumpang dewasa, 2 penumpang anak-anak, 1 bayi dan 4 dari kru pesawat.
Berikut ini 22 nama penumpang yang dilansir Polda Papua:
1. Abby (anak KBOps Kaimana)
2. Tedi efendi (KBOps Kaimana)
3. Irma (istri KBOps KaimanaJ
4. Ruru
5. Heron Salosa
6. Kurita Amir
7. Noldy Huliselan
8. Permenas W.
9. Galilea
10. S
11. Watratan Stevanus
12. Bofen Cheng
13. Irwan
14. Merry
15. Pitnah Octavianus
16. PDT Ridwan
17. Stevanus Sawi
18. Tandisaro Sarnita
19. Dadi
20. Joko
22. Yonas Ihalu
• VIVAnews
JAKARTA, KOMPAS.com — Inilah kronologi sementara kecelakaan pesawat milik Merpati di Kaimana. Kronologi sementara ini dipaparkan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti, malam ini (7/5/2011).
Pesawat MA-60 dengan registrasi PK-MZK dan nomor penerbangan MZ 8968 milik Merpati Nusantara Airlines berangkat dari Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, pukul 12.45 WIT. Pesawat diperkirakan akan mendarat di Bandara Utarom di Kaimana pukul 13.55 WIT.
Pesawat berkapasitas 56 penumpang tersebut hanya diisi 21 penumpang yang terdiri dari 18 penumpang dewasa, 1 anak dan 2 bayi (Antara sebelumnya menyebut pesawat berkapasitas 60 tempat duduk, membawa 25 penumpang yang terdiri dari 17 laki-laki, 6 perempuan, dan 2 anak). Adapun jumlah kru pesawat 6 orang, terdiri pilot (Capt Purwadi Wahyu) dan kopilot, dua pramugari, serta dua teknisi.
Pesawat sudah dalam posisi melintas di atas landasan pacu Bandara Utarom. Prosedur pendaratan di bandara ini memang cukup unik. Di sebelah kiri landasan pacu terdapat gunung yang cukup tinggi. Pesawat dari Sorong harus naik ke atas melewati gunung tersebut dan melintasi landasan pacu. Kemudian pesawat harus belok ke kiri untuk menempatkan posisi pendaratan di Runway 01.
"Kontak terakhir pilot dengan menara air traffic control (menara ATC) di bandara adalah pesawat sudah belok ke kiri dan siap untuk mendarat. Setelah itu, pesawat langsung hilang komunikasi," ujar Herry Bakti.
Pada saat itu, di sekitar bandara hujan deras. Namun, pesawat bisa mendarat karena sebelum pesawat milik Merpati ini akan mendarat, ada pesawat lain yang sudah mendarat. Pesawat Merpati ini diperkirakan ditching (melakukan pendaratan di air/ laut) dan pecah menjadi dua bagian begitu mendarat. Kecelakaan tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 14.05 WIT di perairan Kaimana sekitar 500 meter dari ujung landasan.
Pesawat Merpati tersebut jatuh sekitar pukul 14.00 WIT. Reporter RRI Yonas Tuhuleru, yang berada dilokasi kejadian mendapatkan informasi bahwa sebelum jatuh, pesawat Merpati MA-60 yang akan melakukan pendaratan di Bandara Utarung Kaimana sempat berputar-putar diatas bandara kemudian berbelok Kekiri dan tiba-tiba terjatuh kelaut.
Dugaan sementara pesawat jatuh akibat cuaca buruk karena saat pesawat tersebut akan mendarat di sekitar bandara dalam kondisi hujan deras. Saat ini masih dilakukan penyisiran oleh tim SAR dan proses evakuasi masih terus berlangsung (Yonas T/Sgd/WDA)
VIVAnews - Kepolisian Daerah Papua melansir 22 nama yang menjadi penumpang dalam pesawat nahas jenis MA-60 milik Merpati yang jatuh di laut dekat Bandara Kaimana, Papua Barat, siang tadi.
Jatuhnya pesawat buatan China itu telah menewaskan 15 orang penumpang. Pesawat nahas itu mengangkut 25 penumpang yang terdiri dari 18 penumpang dewasa, 2 penumpang anak-anak, 1 bayi dan 4 dari kru pesawat.
Berikut ini 22 nama penumpang yang dilansir Polda Papua:
1. Abby (anak KBOps Kaimana)
2. Tedi efendi (KBOps Kaimana)
3. Irma (istri KBOps KaimanaJ
4. Ruru
5. Heron Salosa
6. Kurita Amir
7. Noldy Huliselan
8. Permenas W.
9. Galilea
10. S
11. Watratan Stevanus
12. Bofen Cheng
13. Irwan
14. Merry
15. Pitnah Octavianus
16. PDT Ridwan
17. Stevanus Sawi
18. Tandisaro Sarnita
19. Dadi
20. Joko
22. Yonas Ihalu
• VIVAnews
JAKARTA, KOMPAS.com — Inilah kronologi sementara kecelakaan pesawat milik Merpati di Kaimana. Kronologi sementara ini dipaparkan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti, malam ini (7/5/2011).
Pesawat MA-60 dengan registrasi PK-MZK dan nomor penerbangan MZ 8968 milik Merpati Nusantara Airlines berangkat dari Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, pukul 12.45 WIT. Pesawat diperkirakan akan mendarat di Bandara Utarom di Kaimana pukul 13.55 WIT.
Pesawat berkapasitas 56 penumpang tersebut hanya diisi 21 penumpang yang terdiri dari 18 penumpang dewasa, 1 anak dan 2 bayi (Antara sebelumnya menyebut pesawat berkapasitas 60 tempat duduk, membawa 25 penumpang yang terdiri dari 17 laki-laki, 6 perempuan, dan 2 anak). Adapun jumlah kru pesawat 6 orang, terdiri pilot (Capt Purwadi Wahyu) dan kopilot, dua pramugari, serta dua teknisi.
Pesawat sudah dalam posisi melintas di atas landasan pacu Bandara Utarom. Prosedur pendaratan di bandara ini memang cukup unik. Di sebelah kiri landasan pacu terdapat gunung yang cukup tinggi. Pesawat dari Sorong harus naik ke atas melewati gunung tersebut dan melintasi landasan pacu. Kemudian pesawat harus belok ke kiri untuk menempatkan posisi pendaratan di Runway 01.
"Kontak terakhir pilot dengan menara air traffic control (menara ATC) di bandara adalah pesawat sudah belok ke kiri dan siap untuk mendarat. Setelah itu, pesawat langsung hilang komunikasi," ujar Herry Bakti.
Pada saat itu, di sekitar bandara hujan deras. Namun, pesawat bisa mendarat karena sebelum pesawat milik Merpati ini akan mendarat, ada pesawat lain yang sudah mendarat. Pesawat Merpati ini diperkirakan ditching (melakukan pendaratan di air/ laut) dan pecah menjadi dua bagian begitu mendarat. Kecelakaan tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 14.05 WIT di perairan Kaimana sekitar 500 meter dari ujung landasan.
bagi yg penasaran, pesawat jenis MA 60 spt ini
menurut info yang ane terima gini penumpang 27 org: 2 pilot, 2 teknisi, 2 cabin crew, 18 penumpang dewasa, 1 org anak 2 org bayi dan semuanya tewas
Dari hasil yang ane temukan gan..
Lokasinya disini :
detiknews - Tim SAR bersama TNI/Polri sedang mengevakuasi korban-korban dari lokasi kejadian. Hingga pukul 14.30 WIB baru 15 jenazah yang sudah ditemukan dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Sudah ditemukan 15 orang jatuh di laut," lanjut Nono.
Pesawat Merpati jurusan Sorong-Kaimana ini jatuh pukul 15.15 WIT. Pesawat jatuh di perairan Teluk Kaimana yang jaraknya dari landasan lapangan udara Kaimana tinggal 500 meter.
Dari 26 penumpang, baru 15 yang berhasil dievakuasi dan seluruhnya dalam kondisi tewas. Hingga saat ini penyebab kecelakaan masih terus diselidiki.
Dan ini serpihan pesawat nya :
Terus kata Kementrian Perhubungan gan :
detiknews - Kementerian Perhubungan membantah pesawat Merpati jenis MA 60 yang jatuh di perairan Kaimana, Papua Barat, karena kurang perawatan. Berdasar data yang ada, justru pesawat naas tersebut baru saja menjalani pemeriksaan rutin.
"Pengecekan pesawat itu sekitar perseratus jam," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Harry Bakti, dalam jumpa pers di Kemenhub Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5/2011).
Harry mengatakan, pesawat yang membawa 26 penumpang itu buatan tahun 2010 dengan serial 2801. Menurutnya, pesawat itu baru menempuh 615 jam terbang sejak beroperasi.
"Jadi, tentunya baru 15 jam terbang dari pengecekan yang terakhir. Dengan total pendaratan 764 pendaratan," katanya.
Sampai saat ini, maskapai Merpati memiliki 13 pesawat dengan jenis yang sama dan semuanya sudah beroperasi. Sedangkan dua pesawat lagi masih dalam tahap pemesanan.
"Ini pesawat buatan Cina dan yang dua lagi juga masih tahap pemesanan di Cina," tutup Harry.