Sebuah suku di pedalaman Brasil tidak mengenal konsep waktu, dimana semua orang disana tidak memiliki usia dan tidak mengenal kata-kata 'bulan' ataupun 'tahun'. Hal ini disampaikan oleh sekelompok ilmuwan yang telah menghabiskan waktu bersama mereka.
Suku Amondawa tinggal di wilayah terpencil sekitar Hutan Amazon di Rondonia. Professor Chris Sinha dari University of Portsmouth mengklaim, inilah kali pertama ilmuwan bisa membuktikan bahwa 'waktu' bukanlah konsep universal bagi semua manusia di muka bumi, seperti yang diperkirakan sebelumnya.
"Untuk orang-orang Amondawa, waktu tidak hadir dalam cara yang sama, seperti kebanyakan orang," ujar Sinha seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (21/5/2011).
"Kini kita bisa mengatakan, masih ada setidaknya satu bahasa dan budaya yang belum memiliki konsep waktu sebagai sesuatu yang bisa diukur, dihitung, atau dibicarakan secara abstrak," lanjutnya.
"Tapi, bukan berarti suku Amondawa adalah orang-orang yang terasing dari waktu. Hanya saja mereka lebih mengenal 'kejadian', bukannnya melihat kejadian itu sebagai sesuatu yang terkait dengan waktu," tambah Sinha lagi.
Tim peneliti, termasuk ahli bahasa Wany Sampaio dan antropolog Vera da Silva Sinha, menghabiskan delapan pekan bersama suku Amondawa untuk mencari tahu bagaimana mereka menggambarkan konsep waktu seperti 'pekan depan' atau 'tahun lalu'.
Mereka pun menemukan, bahwa suku Amondawa tidak memiliki konsep seperti itu. Orang-orang Amondawa hanya mengenal konsep siang dan malam atau musim hujan dan musim kering.
Selain itu, tim peneliti pun menemukan, anggota komunitas Amondawa tidak memiliki usia. Untuk menggambarkan lama kehidupan yang telah mereka jalani, suku Amondawa akan mengubah nama mereka. Sebagai contoh, seorang anak akan memberikan namanya kepada saudara mereka yang baru lahir untuk kemudian mencari nama baru.
Suku Amondawa pertama kali bersentuhan dengan 'dunia luar' pada 1986 lalu. Namun, orang-orang Amondawa sebenarnya bukan komunitas yang benar-benar tertutup terhadap peradaban modern. Terbukti, meski terus menjalani hidup sederhana dengan berburu, memancing, dan bertani. Mereka juga sudah mengenal listrik dan televisi.
Bukan hanya itu, suku Amondawa kini juga sudah mengadopsi bahasa Portugis dan mulai jarang menggunakan bahasa tradisional mereka