Tidak percaya diri memakai busana model pas badan (body-fit), karena lemak menumpuk di bagian perut dan pinggang? Penyebab perut membuncit adalah lemak yang menumpuk dalam rongga perut. Hal ini dikarenakan asupan energi yang secara komulatif ditimbun sebagai cadangan energi berupa lemak tubuh. Agar kalori yang masuk dalam tubuh tidak berlebihan, atasi dengan cara mudah dan murah. Cukup dengan mengatur pola makan: 1. Kunyah Makanan Perlahan. Kebiasaan makan dengan cepat ternyata dapat membuat tubuh semakin gemuk. Rasa kenyang baru terasa setelah 15-20 menit usai kunyahan awal, terjadi setelah lambung memproses makanan dalam perut. Setelah kerja lambung mulai menurun, rasa kenyang mulai terasa. Karena itu, cobalah mengunyah makanan lebih lama. Dengan begitu, suapak demi suapan tidak terlalu cepat mampir ke mulut Anda.
2. Kurangi Porsi Nasi. Tampaknya satu porsi nasi di piring tidak selalu cukup untuk Anda. Untuk menganggulangi kebiasaan ini. Melaila mengurangi porsi nasi di meja makan. Sebaliknya porsi sayuran diperbanyak. Jadi, jika Anda masih lapar, tapi nasi sudah habis, pilihannya tinggal dua. Berhent makan atau menyantap sayuran. Win-win seolution, bukan?
3. Jalan Kaki 30 Menit. Jika ingin perut buncit ‘mengempis’, jangan cepat bosan berolahraga. Tapi, mengapa lemak di perut tak cepat ‘menyusut’, meski sudah rutin berolahraga? Karena lemak paling banyak menumpuk di bagian perut, maka kapasitas lemak yang perlu dibakar pun lebih besar. Otomatis, agar kembali ramping membutuhkan waktu lebih lama. Jadi, wajar dong, bila bagian lengan Anda terlihat mengecil terlebih dahulu ketimbang perut. Jenis olah raga yang efektif merampingkan perut adalah berjalan kaki atau lari. Lakukan 30 menit sehari, sebanyak 2-3 kali seminggu.
4. Jangan Langsung Tidur Sehabis Makan. Usahakan tidak langsung tidur selepas makan. Sebab, sewaktu tidur tubuh menjadi rileks, sehingga gerakan usus lambat sekali. Karena tidak ada kalori yang terbuang, maka lemak yang masuk bisa langsung menumpuk dalam tubuh. Akibatnya, terjadi kegemukan. Agar proses pencernaan lancar, jadi harus ada jeda antara waktu setelah makan dan tidur. Setidaknya minimal 30 menit. Lakukan aktivitas lainnya, misalnya mencuci piring atau menonton tv.
5. Makan Salad. Potong wortel, seledri, zucchini atau sayuran lainnya untuk dikudap menjadi salad. Langkah ini dapat membuat Anda mengeluarkan usaha lebih untuk mengunyah potongan-potongan seluruh jenis sayuran berukuran besar itu. Sehingga Anda akan lebih banyak mengunyah dan makan lebih sedikit saat menyantap menu utama.
6. Minum The Hijau Sebelum Jalan. Kafein yang terkandung dalam the membebaskan asam lemak, sehingga dapat membantu Anda lebih mudah membakar lemak. Polyphenol (antioksidan senyawa) yang terdapat pada the hijau dapat bekerja efektif bersama kafein membakar kalor.
7. Ganti Mentega Dengan Minyak Zaitun. Langkah ini lebih sehat dan dapat membantu Anda makan lebih sedikit. Penelitian terbaru membuktikan bahwa menambahkan minyak zaitun dalam makanan yang disantap dapat menurunkan sedikitnya 52 kalori, daripada mereka yang menggunakan mentega.
2. Kurangi Porsi Nasi. Tampaknya satu porsi nasi di piring tidak selalu cukup untuk Anda. Untuk menganggulangi kebiasaan ini. Melaila mengurangi porsi nasi di meja makan. Sebaliknya porsi sayuran diperbanyak. Jadi, jika Anda masih lapar, tapi nasi sudah habis, pilihannya tinggal dua. Berhent makan atau menyantap sayuran. Win-win seolution, bukan?
3. Jalan Kaki 30 Menit. Jika ingin perut buncit ‘mengempis’, jangan cepat bosan berolahraga. Tapi, mengapa lemak di perut tak cepat ‘menyusut’, meski sudah rutin berolahraga? Karena lemak paling banyak menumpuk di bagian perut, maka kapasitas lemak yang perlu dibakar pun lebih besar. Otomatis, agar kembali ramping membutuhkan waktu lebih lama. Jadi, wajar dong, bila bagian lengan Anda terlihat mengecil terlebih dahulu ketimbang perut. Jenis olah raga yang efektif merampingkan perut adalah berjalan kaki atau lari. Lakukan 30 menit sehari, sebanyak 2-3 kali seminggu.
4. Jangan Langsung Tidur Sehabis Makan. Usahakan tidak langsung tidur selepas makan. Sebab, sewaktu tidur tubuh menjadi rileks, sehingga gerakan usus lambat sekali. Karena tidak ada kalori yang terbuang, maka lemak yang masuk bisa langsung menumpuk dalam tubuh. Akibatnya, terjadi kegemukan. Agar proses pencernaan lancar, jadi harus ada jeda antara waktu setelah makan dan tidur. Setidaknya minimal 30 menit. Lakukan aktivitas lainnya, misalnya mencuci piring atau menonton tv.
5. Makan Salad. Potong wortel, seledri, zucchini atau sayuran lainnya untuk dikudap menjadi salad. Langkah ini dapat membuat Anda mengeluarkan usaha lebih untuk mengunyah potongan-potongan seluruh jenis sayuran berukuran besar itu. Sehingga Anda akan lebih banyak mengunyah dan makan lebih sedikit saat menyantap menu utama.
6. Minum The Hijau Sebelum Jalan. Kafein yang terkandung dalam the membebaskan asam lemak, sehingga dapat membantu Anda lebih mudah membakar lemak. Polyphenol (antioksidan senyawa) yang terdapat pada the hijau dapat bekerja efektif bersama kafein membakar kalor.
7. Ganti Mentega Dengan Minyak Zaitun. Langkah ini lebih sehat dan dapat membantu Anda makan lebih sedikit. Penelitian terbaru membuktikan bahwa menambahkan minyak zaitun dalam makanan yang disantap dapat menurunkan sedikitnya 52 kalori, daripada mereka yang menggunakan mentega.