Apa saja yang akan dihadapi anak di hari-hari pertamanya di pra-sekolah, dan apa yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua untuk membuatnya lebih mudah melaluinya? Berikut ini Hal Perlu Disiapkan Orangtua di Hari Pertama Pra-Sekolah: 1. Yang Harus Dibawa.
1) Makanan Ringan/Finger Food untuk dimakan pada waktu makan. Bawalah dalam jumlah tidak berlebihan, dan makanan semacam finger food mudah dimakan anak. Beri nama kotak makanan dan botol minumnya, agar tidak tertukar dengan milik teman-temannya dan mudah dikembalikan ketika tertinggal; 2) Perlengkapan Baju Ganti. Ini untuk berjaga-jaga kalau anak berkeringat banyak setelah bepergian, atau bajunya kena noda ketika makan.
2. Peran Orang Tua.
1) Hari pertama sekolah merupakan suasana baru bagi anak Anda. Berilah dukungan dengan mengantar sendiri dan menunggu sampai program berakhir tanpa membawa anggota keluarga yang lain (kakak/adik), sehingga Anda bisa berkonsentrasi penuh menemani anak. Bila memungkinkan, ambilah cuti pada hari-hari si kecil masuk sekolah dalam minggu pertama. Jika Anda berhalangan, paman, bibi, kakek atu nenek bisa mendampingi anak ke sekolah; 2) Tidak dianjurkan membawa masuk pengasuh ke dalam tempat kegiatan pada hari pertama sekolah; 3) Sikap tenang dan santai Anda akan membantu anak dalam menyesuaikan diri di lingkungan baru. Sebaiknya jangan membandingkan anak Anda dengan anak-anak yang ada di sekolah. Setiap anak mempunyai tingkat perkembangan sendiri-sendiri. Jangan khawatir jika anak Anda tidak mau langusng berpartisipasi dan hanya menjadi pengamat saja, misalnya. Hal ini masih wajar kok. 4) Jangan lakukan hal-hal yang berbau paksaan seperti: Memaksa atau mendorong-dorong anak melakukan kegiatan, pergi meninggalkan anak tanpa sebab, bersembunyi dari anak untuk menguji apakah ia suda bisa ditinggal atau belum, menakuti dengan kalimat ancaman seperti: “Jangan menangis nanti gurunya marah!”, “Kalau menangis, nanti mama tinggal”, dsb.
3. Cara Tepat Meninggalkan Anak. Jika menurut Anda, anak sudah siap ditinggal setelah beberapa kali pertemua, maka beritahukan kepada guru di kelasnya. Lalu lakukan hal-hal berikut ini:
1) Beritahu anak bahwa Anda akan meninggalkan ruangan; 2) Sebaiknya tidak menggunakan kata-kata:”Mama tinggal dulu ya”. Akan lebih nyaman bagi anak jika Anda mengatakan, “Mama pergi sebentar, nanti ke sini lagi” atau “Mama ke pasar dulu ya, nanti Mama jemput kamu”; 3) Pada har pertama meninggalkannya, jemputlah anak Anda lebih awal dari jadwal pulang. Ini untuk menanamkan kepercayaan pada dirinya bahwa Mama benar-banar menepati janjinya untuk menjemputnya. Ketika menjemput, langsung bawa dia pulang, sehingga anak tahu bahwa kehadiran Anda bukan untuk menemaninya di dalam kelas; 4) Sebagai alternatif, Anda bisa meninggalkan anak secara bertahap. Mulanya setengah jam sebelum pulang, pada pertemuan beriktunya waktunya bisa bertambah lebih lama.
1) Makanan Ringan/Finger Food untuk dimakan pada waktu makan. Bawalah dalam jumlah tidak berlebihan, dan makanan semacam finger food mudah dimakan anak. Beri nama kotak makanan dan botol minumnya, agar tidak tertukar dengan milik teman-temannya dan mudah dikembalikan ketika tertinggal; 2) Perlengkapan Baju Ganti. Ini untuk berjaga-jaga kalau anak berkeringat banyak setelah bepergian, atau bajunya kena noda ketika makan.
2. Peran Orang Tua.
1) Hari pertama sekolah merupakan suasana baru bagi anak Anda. Berilah dukungan dengan mengantar sendiri dan menunggu sampai program berakhir tanpa membawa anggota keluarga yang lain (kakak/adik), sehingga Anda bisa berkonsentrasi penuh menemani anak. Bila memungkinkan, ambilah cuti pada hari-hari si kecil masuk sekolah dalam minggu pertama. Jika Anda berhalangan, paman, bibi, kakek atu nenek bisa mendampingi anak ke sekolah; 2) Tidak dianjurkan membawa masuk pengasuh ke dalam tempat kegiatan pada hari pertama sekolah; 3) Sikap tenang dan santai Anda akan membantu anak dalam menyesuaikan diri di lingkungan baru. Sebaiknya jangan membandingkan anak Anda dengan anak-anak yang ada di sekolah. Setiap anak mempunyai tingkat perkembangan sendiri-sendiri. Jangan khawatir jika anak Anda tidak mau langusng berpartisipasi dan hanya menjadi pengamat saja, misalnya. Hal ini masih wajar kok. 4) Jangan lakukan hal-hal yang berbau paksaan seperti: Memaksa atau mendorong-dorong anak melakukan kegiatan, pergi meninggalkan anak tanpa sebab, bersembunyi dari anak untuk menguji apakah ia suda bisa ditinggal atau belum, menakuti dengan kalimat ancaman seperti: “Jangan menangis nanti gurunya marah!”, “Kalau menangis, nanti mama tinggal”, dsb.
3. Cara Tepat Meninggalkan Anak. Jika menurut Anda, anak sudah siap ditinggal setelah beberapa kali pertemua, maka beritahukan kepada guru di kelasnya. Lalu lakukan hal-hal berikut ini:
1) Beritahu anak bahwa Anda akan meninggalkan ruangan; 2) Sebaiknya tidak menggunakan kata-kata:”Mama tinggal dulu ya”. Akan lebih nyaman bagi anak jika Anda mengatakan, “Mama pergi sebentar, nanti ke sini lagi” atau “Mama ke pasar dulu ya, nanti Mama jemput kamu”; 3) Pada har pertama meninggalkannya, jemputlah anak Anda lebih awal dari jadwal pulang. Ini untuk menanamkan kepercayaan pada dirinya bahwa Mama benar-banar menepati janjinya untuk menjemputnya. Ketika menjemput, langsung bawa dia pulang, sehingga anak tahu bahwa kehadiran Anda bukan untuk menemaninya di dalam kelas; 4) Sebagai alternatif, Anda bisa meninggalkan anak secara bertahap. Mulanya setengah jam sebelum pulang, pada pertemuan beriktunya waktunya bisa bertambah lebih lama.