Industri film dunia Hollywood kini mulai “terguncang” dengan hadirnya sederet aktor asal Asia. Para selebritas dari Benua Kuning ini terus menunjukkan tajinya di Istana Raja Film Dunia itu.
Hollywood, hampir semua orang di dunia sangat mengenal nama wilayah yang berada di Distrik Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) ini. Hollywood sangat dikenal lewat industri perfilmannya. Dunia perfilman Hollywood dimulai sejak 1910. Hingga saat ini berbagai film terbaik dunia banyak dihasilkan dari kota yang kerap dijadikan tempat penyelenggaraan penghargaan Piala Oscar ini.
Karena itu,tak mengherankan jika begitu banyak insan perfilman mulai dari aktor,aktris hingga sutradara dari berbagai belahan dunia berlombalomba menembus dan meraih kesuksesan di kota yang dikenal sebagai raja industri film ini.Salah satunya adalah orang-orang industri film dari Asia, mulai China, Jepang, Korea, India hingga Indonesia. Jackie Chan, misalnya.
Pria kelahiran Hong Kong 7 April 1954 ini adalah seorang aktor multitalenta yang namanya telah dikenal dunia. Dia adalah salah satu sosok aktor Asia yang mampu menembus tembok Hollywood.Sudah banyak film Hollywood yang ia bintangi seperti Rush Hour, Shanghai Knight, Shanghai Noon,The Tuxedo, Around The World in 80 Days, Spy Next Door hingga film terbarunya Karate Kids.
Eksistensi Jackie sebagai artis Asia Hollywood dibuktikan dengan memperoleh tempat di Hollywood Walk of Fame.Kesuksesan film Rumble in the Bronx (1995) mendorong diedarkannya film lain pada tahun 1996, Police Story 3, di AS, dengan judul Supercop yang menghasilkan pendapatan kotor tidak kurang dari USD16,2 juta. Jackie berbagi peran utama bersama Chris Tucker dalam film laga komedi terbitan 1998, Rush Hour, yang menghasilkan pendapatan tak kurang dari USD130 juta hanya di AS saja.
Nama aktor Asia lain yang juga tak bisa diremehkan ialah Jet Li. Pria kelahiran China 26 April 1963 ini dikenal lewat kepiawaiannya dalam ilmu bela diri. Peran film Hollywood pertamanya adalah karakter antagonis Wah Sing Ku dalam Leathal Weapon IV (1998). Dua tahun kemudian, aktor China yang sejak 2009 menjadi warga negara Singapura ini baru mendapatkan peran utama pertamanya dalam Romeo Must Die bersama artis berbakat Aaliyah.
Film Hollywood terbaru Jet Li pada 2010 adalah Ocean Heavendan The Expendables. Masih dari daratan China. Nama aktor flamboyan Chow Yun Fat juga menjadi salah satu ikon insan film Asia yang sukses menembus Hollywood. Kesuksesan pertama aktor kelahiran Pulau Lamma,Hong Kong,18 Mei 1955 ini di dunia film terjadi ketika ia bekerja sama dengan sutradara yang belum terkenal saat itu,John Woo. Mereka membuat film gangster pada 1986 berjudul A Better Tomorrow.
Film ini laris di beberapa negara Asia. Kesuksesan ini membuat Chow dan Woo sebagai megastar. Bahkan, surat kabar AS,The Los Angeles Times,menobatkan Chow sebagai aktor paling mengagumkan di dunia. Chow Yun Fat masuk ke Hollywood pada pertengahan era 1990-an. Dua film pertamanya di Hollywood, Replacement Killers (1998) dan The Corruptor (1999),tidak laris.
Film berikutnya, Anna and the King (1999), lebih laris karena dia beradu peran dengan Jodie Foster. Karier Chow semakin dikenal lewat film Crouching Tiger Hidden Dragon. Film ini masuk box office dan berhasil meraih nominasi pada ajang Academy Award. Selanjutnya, nama Michelle Yeoh tak kalah hebatnya.Aktris berkebangsaan Malaysia ini merupakan wanita Asia pertama yang sukses memasuki deretan gadis James Bond saat bermain dalam film Tomorrow Never Dies.Yeoh dikenal sebagai aktris berdedikasi tinggi yang suka memerankan sendiri setiap adegan laga.
Sejumlah film Hollywood yang telah diperaninya antara lain Memoirs of A Geisha, Sunshine, The Mummy: Tomb of The Dragon Emperor, dan Crouching Tiger Hidden Dragon. Begitu juga dengan Zang Ziyi. Aktris yang berperan sebagai tokoh Jen dalam film Crouching Tiger Hidden Dragon ini juga dikenal di dunia film Hollywood.Tokoh Jen telah mengantarkannya pada berbagai penghargaan internasional.
Hal ini merupakan tangga ketenaran awal menuju posisi sebagai salah satu artis Asian Hollywood. Film Hollywood pertamanya adalah Rush Hour 2 (2001) bersama Jackie Chan.Dia secara menakjubkan telah menunjukkan perkembangan pesat dalam berbahasa Inggris melalui film Hero.Berkat film ini, dia masuk nominasi untuk Piala Oscar dan Golden Globe Award.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Menjawab pertanyaan ini, rasanya tidak berlebihan jika menelisik kisah Devi Dja (Miss Dja), seorang wanita kelahiran Yogyakarta, 1 Agustus 1914.Wanita yang bernama kecil Misria dan kemudian menjadi Soetidjah ini merupakan wanita Jawa yang berhasil menembus Hollywood.Tak mengherankan jika Devi Dja disebut sebagai Bintang dari Timur (Star from the East).
Di AS, Devi Dja hampir terpilih untuk mengambil peran dalam salah satu film produksi Hollywood.Sayang, karena bahasa Inggrisnya kurang fasih, dia gagal mendapatkan kesempatan itu.Devi akrab bergaul dengan selebritas Hollywood seperti Greta Garbo, Carry Cooper, Bob Hope,Dorothy Lamour, dan Bing Crosby.
Merekalah yang banyak membantu Devi dalam memberikan kesempatan. Akhirnya,Devi bermain dalam beberapa film, antara lain The Moon And Sixpence.Setidaknya,Devi Dja menjadi satu bukti bahwa Indonesia pernah mengukir sejarah di industri film Hollywood yang dikenal sarat “rasialisme”.
Hollywood, hampir semua orang di dunia sangat mengenal nama wilayah yang berada di Distrik Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) ini. Hollywood sangat dikenal lewat industri perfilmannya. Dunia perfilman Hollywood dimulai sejak 1910. Hingga saat ini berbagai film terbaik dunia banyak dihasilkan dari kota yang kerap dijadikan tempat penyelenggaraan penghargaan Piala Oscar ini.
Karena itu,tak mengherankan jika begitu banyak insan perfilman mulai dari aktor,aktris hingga sutradara dari berbagai belahan dunia berlombalomba menembus dan meraih kesuksesan di kota yang dikenal sebagai raja industri film ini.Salah satunya adalah orang-orang industri film dari Asia, mulai China, Jepang, Korea, India hingga Indonesia. Jackie Chan, misalnya.
Pria kelahiran Hong Kong 7 April 1954 ini adalah seorang aktor multitalenta yang namanya telah dikenal dunia. Dia adalah salah satu sosok aktor Asia yang mampu menembus tembok Hollywood.Sudah banyak film Hollywood yang ia bintangi seperti Rush Hour, Shanghai Knight, Shanghai Noon,The Tuxedo, Around The World in 80 Days, Spy Next Door hingga film terbarunya Karate Kids.
Eksistensi Jackie sebagai artis Asia Hollywood dibuktikan dengan memperoleh tempat di Hollywood Walk of Fame.Kesuksesan film Rumble in the Bronx (1995) mendorong diedarkannya film lain pada tahun 1996, Police Story 3, di AS, dengan judul Supercop yang menghasilkan pendapatan kotor tidak kurang dari USD16,2 juta. Jackie berbagi peran utama bersama Chris Tucker dalam film laga komedi terbitan 1998, Rush Hour, yang menghasilkan pendapatan tak kurang dari USD130 juta hanya di AS saja.
Nama aktor Asia lain yang juga tak bisa diremehkan ialah Jet Li. Pria kelahiran China 26 April 1963 ini dikenal lewat kepiawaiannya dalam ilmu bela diri. Peran film Hollywood pertamanya adalah karakter antagonis Wah Sing Ku dalam Leathal Weapon IV (1998). Dua tahun kemudian, aktor China yang sejak 2009 menjadi warga negara Singapura ini baru mendapatkan peran utama pertamanya dalam Romeo Must Die bersama artis berbakat Aaliyah.
Film Hollywood terbaru Jet Li pada 2010 adalah Ocean Heavendan The Expendables. Masih dari daratan China. Nama aktor flamboyan Chow Yun Fat juga menjadi salah satu ikon insan film Asia yang sukses menembus Hollywood. Kesuksesan pertama aktor kelahiran Pulau Lamma,Hong Kong,18 Mei 1955 ini di dunia film terjadi ketika ia bekerja sama dengan sutradara yang belum terkenal saat itu,John Woo. Mereka membuat film gangster pada 1986 berjudul A Better Tomorrow.
Film ini laris di beberapa negara Asia. Kesuksesan ini membuat Chow dan Woo sebagai megastar. Bahkan, surat kabar AS,The Los Angeles Times,menobatkan Chow sebagai aktor paling mengagumkan di dunia. Chow Yun Fat masuk ke Hollywood pada pertengahan era 1990-an. Dua film pertamanya di Hollywood, Replacement Killers (1998) dan The Corruptor (1999),tidak laris.
Film berikutnya, Anna and the King (1999), lebih laris karena dia beradu peran dengan Jodie Foster. Karier Chow semakin dikenal lewat film Crouching Tiger Hidden Dragon. Film ini masuk box office dan berhasil meraih nominasi pada ajang Academy Award. Selanjutnya, nama Michelle Yeoh tak kalah hebatnya.Aktris berkebangsaan Malaysia ini merupakan wanita Asia pertama yang sukses memasuki deretan gadis James Bond saat bermain dalam film Tomorrow Never Dies.Yeoh dikenal sebagai aktris berdedikasi tinggi yang suka memerankan sendiri setiap adegan laga.
Sejumlah film Hollywood yang telah diperaninya antara lain Memoirs of A Geisha, Sunshine, The Mummy: Tomb of The Dragon Emperor, dan Crouching Tiger Hidden Dragon. Begitu juga dengan Zang Ziyi. Aktris yang berperan sebagai tokoh Jen dalam film Crouching Tiger Hidden Dragon ini juga dikenal di dunia film Hollywood.Tokoh Jen telah mengantarkannya pada berbagai penghargaan internasional.
Hal ini merupakan tangga ketenaran awal menuju posisi sebagai salah satu artis Asian Hollywood. Film Hollywood pertamanya adalah Rush Hour 2 (2001) bersama Jackie Chan.Dia secara menakjubkan telah menunjukkan perkembangan pesat dalam berbahasa Inggris melalui film Hero.Berkat film ini, dia masuk nominasi untuk Piala Oscar dan Golden Globe Award.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Menjawab pertanyaan ini, rasanya tidak berlebihan jika menelisik kisah Devi Dja (Miss Dja), seorang wanita kelahiran Yogyakarta, 1 Agustus 1914.Wanita yang bernama kecil Misria dan kemudian menjadi Soetidjah ini merupakan wanita Jawa yang berhasil menembus Hollywood.Tak mengherankan jika Devi Dja disebut sebagai Bintang dari Timur (Star from the East).
Di AS, Devi Dja hampir terpilih untuk mengambil peran dalam salah satu film produksi Hollywood.Sayang, karena bahasa Inggrisnya kurang fasih, dia gagal mendapatkan kesempatan itu.Devi akrab bergaul dengan selebritas Hollywood seperti Greta Garbo, Carry Cooper, Bob Hope,Dorothy Lamour, dan Bing Crosby.
Merekalah yang banyak membantu Devi dalam memberikan kesempatan. Akhirnya,Devi bermain dalam beberapa film, antara lain The Moon And Sixpence.Setidaknya,Devi Dja menjadi satu bukti bahwa Indonesia pernah mengukir sejarah di industri film Hollywood yang dikenal sarat “rasialisme”.