Batuk ada sejenis grak reflex saraf dan otot di sekitar saluran pernafasan. Refleks tersebut merupakan rekasi pertahanan terhadap iritasi akibat benda asing, atau terhadap sumbatan lender. Gerak reflex bertujuan melindungi paru-paru dan melegakan saluran pernafasan. Batuk bisa memicu penyakit yang lebih parah pada anak. Untuk itu, berikut ini ada 6 alasan mengapa Anda tidak boleh menyepelekan batuk: 1. Batuk : Sebabkan Infeksi Telinga. Batuk ternyata dapat mendorong kuman masuk ke dalam rongga telinga tengah, lewat saluran penghubung tenggorokan dan rongga telinga. Kuman yang masuk bisa menimbulkan otitis media disebut juga infeksi telinga tengah, atau lebih dikenal sebagai penyakit ‘congek’.
2. Batuk : Gejala dan Sarana Penularan Tuberkulosis. Tuberkulosis primer (tuberculosis paru-paru yang terjadi saat pertama terinfeksi) lazim terjadi pada anak. Butuh waktu 1-2 tahun untuk mengobatinya. Waspadalah batuk kering atau bersin, karenanya bisa jadi merupakan gejala penyakit ini.
3. Batuk : Gejala Asma. Batuk si kecil berbunyi krok-krok? Hati-hati, siapa tahu ia mengidap asma, yakni penyempitan saluran nafas. Selain batuk, biasanya anak mengalami sesak napas dan sakit di dada.
4. Batuk : Awal Bronkitis. Batuk kering bisa merupakan tanda awal bronchitis. Yaitu peradangan pada saluran udara di paru-paru. Gejala awal lainnya adalah pilek, hidung berair, kelelahan, demam ringan, dan nyeri tenggorokan.
5. Batuk : Gejala Pertusis. Pertusis adalah radang pada batang tenggorokan antaran bakteri. Kerap disebut ‘batuk seratus hari’ atau batuk rejan. Gejala umum penyakit ini adalah batuk terutama di malam hari, pilek dan demam. Pada bayi acap disertai muntah dan pengeluaran lender kental –yang dapat menimbulkan kematian- sehingga memerlukan rawat inap.
6. Batuk : Gejala Awal Pneumonia. Batuk pilek yang diikuti napas cepat dan sesak napas adalah gejala radang paru-paru (pneumonia), yang kebanyakan disebabkan bakteri. Bawa si kecil secepatnya ke rumah sakit, karena penyakit ini amat berbahaya dan bisa mematikan. Data menunjukkan, angka kematian bayi akibat pneumonia meningkat setiap tahun. Bahkan oragnisas kesehatan dunia (WHO) mencatata, tiap tahun sedikitnya 4 juta anak balita di dunia menunggal karenanya.
Lalu apa tindakan tepat bila Anak Anda batuk? Berikut ini tips singkat mengatasi dengan segera anak yang mengalami batuk:
1. Beri minum lebih banyak daripada biasanya.
2. Minta ia mengeluarkan dahak setiap batuk.
3. Beri obat batuk yang tepat untuk mengurangi frekuensi batuk.
4. Batasi aktifitas fisik anak, seperti berlalri-lari, melopat-lompat, dsb.
5. Minta ia menghirup uap air hangat agar lender lebih mudah dikeluarkan.
6. Beri makanan porsi kecil tapi sering. Hindari asam, pedan dan dingin.
7. Bawa ke dokter, jika gejala menetap lebih dari 5 hari, napas makin cepat, jalan napas terhambat, tak selera makan, muntah setiap makan/minum
2. Batuk : Gejala dan Sarana Penularan Tuberkulosis. Tuberkulosis primer (tuberculosis paru-paru yang terjadi saat pertama terinfeksi) lazim terjadi pada anak. Butuh waktu 1-2 tahun untuk mengobatinya. Waspadalah batuk kering atau bersin, karenanya bisa jadi merupakan gejala penyakit ini.
3. Batuk : Gejala Asma. Batuk si kecil berbunyi krok-krok? Hati-hati, siapa tahu ia mengidap asma, yakni penyempitan saluran nafas. Selain batuk, biasanya anak mengalami sesak napas dan sakit di dada.
4. Batuk : Awal Bronkitis. Batuk kering bisa merupakan tanda awal bronchitis. Yaitu peradangan pada saluran udara di paru-paru. Gejala awal lainnya adalah pilek, hidung berair, kelelahan, demam ringan, dan nyeri tenggorokan.
5. Batuk : Gejala Pertusis. Pertusis adalah radang pada batang tenggorokan antaran bakteri. Kerap disebut ‘batuk seratus hari’ atau batuk rejan. Gejala umum penyakit ini adalah batuk terutama di malam hari, pilek dan demam. Pada bayi acap disertai muntah dan pengeluaran lender kental –yang dapat menimbulkan kematian- sehingga memerlukan rawat inap.
6. Batuk : Gejala Awal Pneumonia. Batuk pilek yang diikuti napas cepat dan sesak napas adalah gejala radang paru-paru (pneumonia), yang kebanyakan disebabkan bakteri. Bawa si kecil secepatnya ke rumah sakit, karena penyakit ini amat berbahaya dan bisa mematikan. Data menunjukkan, angka kematian bayi akibat pneumonia meningkat setiap tahun. Bahkan oragnisas kesehatan dunia (WHO) mencatata, tiap tahun sedikitnya 4 juta anak balita di dunia menunggal karenanya.
Lalu apa tindakan tepat bila Anak Anda batuk? Berikut ini tips singkat mengatasi dengan segera anak yang mengalami batuk:
1. Beri minum lebih banyak daripada biasanya.
2. Minta ia mengeluarkan dahak setiap batuk.
3. Beri obat batuk yang tepat untuk mengurangi frekuensi batuk.
4. Batasi aktifitas fisik anak, seperti berlalri-lari, melopat-lompat, dsb.
5. Minta ia menghirup uap air hangat agar lender lebih mudah dikeluarkan.
6. Beri makanan porsi kecil tapi sering. Hindari asam, pedan dan dingin.
7. Bawa ke dokter, jika gejala menetap lebih dari 5 hari, napas makin cepat, jalan napas terhambat, tak selera makan, muntah setiap makan/minum