Cara Bekerja Dalam Sebuah Tim

Kesanggupan bekerja dalam tim kini menjadi salah satu tuntutan di dunia kerja. Apapun bidang usahanya. Entah itu perusahaan konvensional seperti perbankan atau perusahaan yang lebih ‘casual’ seperti advertising company. Hal ini tampak pada setiap seleksi penerimaan pegawai baru di perusahaan. Perusahaan selalu menyisipkan tes menggunakan focus group discussion di dalamnya, guna mengetahui sejauh mana calon pegawainya dapat berkontribusi dalam sebuah tim kerja (work team). Sementara untuk membina, melatih  dan membangun karakter team player, perusahaan kadang menggunakan media outbound. Karena pada faktanya, banyak orang gagal bekerja dalam sebuah tim, padahal sebagai seorang solo player kemampuannya tak diragukan lagi. Nah, bila Anda memutuskan untuk bekerja dalam sebuah tim, ada sejumlah kualifikasi yang perlu Anda miliki agar kualitas bintang dalam diri Anda menemukan jalannya. Berikut ini tips sukses bekerja dalam sebuah tim: 1. Handal. Sebagai bagian dari tim, tunjukkan bahwa Anda bisa diandalkan. Apa pun tugas yang dibebankan selalu sesuai target yang ditetapkan. Apalagi bila kualitas yang dimiliki di atas rata-rata. Anggota tim yang andal bisa menumbuhkan keyakinan pada anggota tim lain dan kepada pimpinan. Bila kapabilitas itu tidak tampak, Anda akan dianggap sebagai beban penghambat kemajuan tim sehingga sangat mudah terdepak dari tim.
2. Komunikatif. Tim membutuhkan orang-orang yang bisa melontarkan gagasan secara jelas lugas dan dengan cara yang dapat diterima umum. Untuk sukses bekerja dalam tim, kemampuan berkomunikasi akan sangat membantu. Tentu saja masing-masing orang memiliki gaya berkomunikasi masing-masing. Artinya, bila Anda merasa kurang terampil menggunakan bahasa verbal, bisa diganti dengan bahasa visual dalam menyampaikan gagasan.
3. Pendengar Aktif. Banyak orang suka berbicara, namun hanya sedikit yang memilik kemampuan mendegarkan. Apalagi menjadi pendengar aktif. Seorang pendengar aktif tak hanya berhenti pada tahapan menyerap informasi, namun mampu mengolahnya sehingga bisa memberi nilai lebih pada informasi yang didengarnya. Jadi, bila Anda selalu diam ketika anggota tim lainnya terlibat dalam sebuah diskusi, ada beberapa kemungkinannya. Anda akan dicurigai tidak mendengarkan; tidak mengerti permasalahan; atau memang tidak ingin terlibat. Jangan heran bila Anda lantas jarang dilibatkan dalam aktivitas tim.
4. Pertisipasi Aktif. Orang yang aktif disukai tim. Sikap ini bisa terlihat dari gaya yang bersemangat dan menunjukkan keterlibatan tinggi dalam aktivitas yang dilakukan tim. Selalu berpartisipasi dalam segala upaya mencapai tujuan bersama, dari hal-hal sederhana hingga urusan yang menyangkut ‘hidup mati’ perusahaan. Pendekatannya selalu, “Apa yang bisa saya kontribusikan untuk kesuksesan tim?” Orang yang aktif tidak suka menunggu atau berpangku tangan. Diam tanpa melakukan apa-apa bisa membuatnya lebih stress ketimbang hidup berkubang tanggung jawab. Benaknya selalu dipenuhi inisiatif, bersemangat dan gagasan untuk mewujudkan kemajuan bersama.
5. Suka Berbagi. Team Player dituntun untuk suka berbagi. Terutama untuk informasi, pengetahuan dan pengalaman yang memiliki kaitan dengan pekerjaan dan kemajuan tim, sebagai anggota tim, Anda diharapkan suka membagikannya. So, orang yang pelit ilmu, yang maunya ingin kelihatan hebat sendiri, tidak cocok menjadi team player. Bila Anda malas berbasa-basi atau meluangkan waktu khusus untuk berdiskusi langsung, manfaatkan saja teknologi. Bia chatting, milis kantor atau jalur lainnya.
6. Kooperatif. Bersikap kooperatif atau bisa bekerja sama dengan anggota tim lainnya menjadi salah satu tuntutan utama. Dalam bekerja sama pun ia tidak pilih-pilih bulu dan sanggup mengesampingkan hal-hal pribadi untuk mencapai tujuan pekerjaan. Orang yang kooperatif biasanya tak hanya suka menolong orang lain tapi juga tidak sungkan untuk meminta pertolongan saat membutuhkan.
7. Fleksibel. Perubahan adalah hal yang sangat mungkin terjadi dalam tim dan seorang team player mesti bisa menyesuaikan diri dan tidak gampang goyang karena perubahan yang terjadi. Anda diharapkan selalu bisa melihat persoalan dari berbagai sisi pandang dan bisa berkompromi saat diperlukan. Mungkin saja Anda tipe orang yang berpendirian keras. Hal itu tak menjadi masalah sepanjang Anda tidak defensive dan bisa melihat gagasan yang lebih baik dari orang lain.
8. Problem Solver. Namanya masalah, pastilah biasa dihadapi dalam sebuah tim. Bagaimana pun itu esensi dari sebuah tim bukan? Menyelesaikan masalah bersama-sama sehingga lebih ringan. Nah, kalau Anda cenderung suka menghindar dari masalah, berarti Anda tidak cocok berada dalam sebuah tim.
9. Respek. Sikap menghargai dan supportive sangat diperlukan untuk sukses dalam tim. Orang yang punya kecenderungan egois dan menganggap dirinya hebat tak akan disukai dan sulit diterima. Anda dituntut untuk memperlihatkan sikap pengertian, pemahaman dan bisa memberikan dukungan yang tepat saat dibutuhkan. Juga memiliki selera humor yang baik, tahu kapan harus bersenang-senang, tapi tidak suka bersenang-senang di atas penderitaan orang lain.
10. Punya Komitmen. Integritas Anda tidak diragukan, Anda memiliki kepedulian tinggi pada pekerjaan, pada anggota tim dan tujuan bersama. Komitmen ini ditunjukkan secara konsisten. Sebagai pribadi dan rekan kerja Anda bisa dipercaya, bisa diandalkan dan selalu memberikan kontribusi yang terbaik. Sukses tim menjadi motivasi yang utama dan sebagai anggota tim Anda senang menjadi bagian dari sukses itu.